Geographic Coordinate System

Kuliah hari pertama di semester 7 ini adalah mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dibawakan oleh Bapak Hari Ginardi (Dosen yang di tahun pertama kuliah pernah mengajar mata kuliah Pemrograman Terstruktur dan Analisis Struktur Data). Namun mata kuliah SIG ini sudah jauh berbeda dengan 2 mata kuliah dasar tersebut. SIG ini adalah rumpun MI (Manajemen Informasi). Lebih dari 40 peserta yang mengikuti mata kuliah ini, karena slot awal yang disediakan hanya 40, namun ada beberapa mahasiswa yang ingin mengikuti mata kuliah ini, sehingga diberikan beberapa tambahan.

Pada pertemua pertama ini bahan yang didiskusikan adalah tentang Sistem Kordinat Georafis. Beberapa hal yang harus diketui diantaranya :
 Latitude (lintang) = horisontal
- Longitude (bujur) = vertikal
- Elevation = ketinggian
- D:M:S (Degree: Minute: Second)
- D:D (Decimal: Degree)

Diskusi kali ini diawali dengan pertanyaan : bagaimanakah bentuk bumi ? (flat/datar, cone/kerucut, cylindrical/tabung, spherical/bundar, dimension). Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang sudah tidak perlu ditanyakan lagi jawabannya, namun Pak Hari meminta alasan yang kuat atas dasar-dasar pendapat ini.

Ada seorang mahasiswa yang berpendapat bahwa bumi itu memiliki bentuk cylindrical/tabung dengan dasar peta 2D bumi yang berbentuk persegi, pada posisi 180° BB dengan 180° BT adalah posisi yang sama di bumi sedangkan posisi 90° LU dengan 90° LS adalah posisi yang berbeda, sehingga jika bagian ujung barat dengan ujung timur peta 2D bumi yang berbentuk persegi itu disatukan akan menjadi bentuk cylindrical/tabung.

Ada juga mahasiswa yang berpendapat bahwa bentuk bumi itu adalah spherical/bundar karena permukaan bumi yang tidak datar. Jelasnya jika bumi dipandang sejauh mungkin maka semakin jauh akan semakin menghilang kebawah. Kemudian jika seseorang berangkat memutari bumi pada 1 arah, maka dia tidak akan menemukan ujung bumi, akan tetapi dia akan kembali ke titik semula dia berangkat.

Pak Hari juga mengatakan bahwa ada juga orang-orang yang berpendapat tentang bumi yang berbentuk cone/kerucut. Berdasarkan foto yang diambil para astonot dari luar angkasa, ternyata bentuk bumi ini adalah bundar namun tidak bundar sempurna tapi agak sedikit elips pada bagian barat dan timurnya. Karena bentuk bumi yang bundar ini, terdapat bebrapa konsekuensi yang ditetapkan di suatu pertemuan dunia, diantaranya :
- Horisontal -> dipengaruhi oleh gravitasi, jarak sampai ke inti bumi
- Vertikal -> garis yang perpendicular (tegak lurus) dengan horisontal
-  1° = 111,32km

Peta 2D bumi hanya digunakan untuk mempermudah saja, namun tidak bisa dijadikan acuan penentuan rute dan arah. Peta 2D bumi lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sebagian kecil bagian bumi saja, karena proyeksi dari peta 2D bumi menjadi peta 3D yang berbentuk globe itu memiliki distorsi. Selanjutnya Pak Hari menunjukan arah kiblat yang digambarkan peta 2D dari Vancouver di Kanada ke Mekah tidaklah tegak lurus, melainkan melengkung cukup besar. Beberapa gambar jalur penerbangan tercepat dari 1 negara ke negara lain pun jika digambarkan pada peta 2D bumi, jalur yang diambil tidaklah tegak lurus, tetapi agak melengkung. Contohnya gambar dibawah ini yang menunjukan jalur tercepat yang dilalui pesawat dari New York ke London berdasarkan situs Great Circle Mapper.



Ada juga software yang akan digunakan untuk mata kuliah ini, yaitu arcGIS yang bisa didownload di ESRI.its.ac.id dengan mengisikan kuisioner dan merequest licensed untuk mahasiswa ITS selama 1 tahun. Kemudian Pak Hari menjelaskan beberapa bahan diskusi yang nantinya akan dibahas di kuliah SIG ini, diantaranya :
-         -  Projection & coordinate
-          - Map digitizing
-          - GPS (Global Positioning System)
-          - Remote Sensing -> indra jarak jauh, contohnya : kamera, x-ray, satelit
-          - Thematic map -> peta berwarna
-          - Spatial, 3D analysis
-          - Community based mapping
-          - Location based services

Selanjutnya harapan Pak Hari kepada para mahasiswa nantinya dapat membuat aplikasi-aplikasi yang memanfaatkan geografis dan bisa membedakan penggunaan basis peta 2D yang hanya untuk membantu menemukan suatu lokasi dekat (seperti aplikasi google maps, waze) dengan peta 3D yang sampai bisa menentukan rute dan arah penerbangan (seperti google earth, great circle mapper).

Sekian bahan yang didiskusikan pada pertemuan pertama mata kuliah SIG ini “sederhana namun menarik”, semoga saya bisa mengikuti kuliah ini sebaik mungkin, dapat ilmunya, nilainya juga bagus, dan bermanfaat, amiiiin....... :D
Previous
Next Post »